Sistem peredaran darah memilki tugas utama mengalirkan darah, oksigen, dan nutrisi ke seluruh sel dan jaringan tubuh. Namun, gangguan pada sistem peredaran darah dapat terjadi ketika sirkulasi darah terhambat.

Sistem peredaran darah manusia tersusun dari tiga komponen utama, yaitu jantung, pembuluh darah, dan darah. Ketiga komponen ini memiliki perannya masing-masing dalam mengalirkan dalam ke seluruh tubuh.

7 Macam Gangguan pada Sistem Peredaran Darah - Alodokter

Sayangnya, sistem peredaran darah bisa terganggung. Jika aliran darah terganggu, organ tubuh akan mengalami kerusakan dan mengakibatkan terjadinya beberapa penyakit.

Gangguan pada Sistem Peredaran Darah

Berikut adalah beberapa gangguan pada sistem peredaran darah yang perlu Anda waspadai:

1. Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Hipertensi (tekanan darah tinggi) adalah salah satu gangguan pada sistem peredaran darah yang paling umum terjadi. Kondisi ini seringkali tidak bergejala, tetapi jika muncul, gejalanya bisa berupa sakit kepala, mimisan, dan sesak napas.

Hipertensi yang tidak segera ditangani dapat merusak pembuluh darah yang akhirnya menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti sindrom metabolik, demensia, aneurisma, stroke, serangan jantung, gagal jantung, serta gagal ginjal.

2. Aterosklerosis

Aterosklerosis adalah kondisi ketika pembuluh darah menyempit dan mengeras akibat penumpukan plak. Pada tahap awal, ateroklesosis tidak menimbulkan gejala apa pun.

Gejala baru muncul saat pembuluh darah sudah tertutup oleh plak, sehingga tidak dapat mengalirkan darah ke organ atau jaringan tubuh. Biasanya, gejala aterosklerosis yang muncul berbeda-beda, tergantung pada pembuluh darah mana yang mengalami penyempitan.

3. Serangan jantung

Serangan jantung adalah gangguan sistem peredaran darah yang serius dan tergolong sebagai kegawatdaruratan medis. Kondisi ini terjadi ketika jantung tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup.

Ada beberapa kondisi yang bisa membuat aliran darah menuju jantung menjadi terganggung, seperti penyakit jantung koroner dan ateroklerosis.

Beberapa gejala serangan jantung adalah nyeri dada, sesak napas, pusing, lemas, serta timbulnya perasaan cemas yang luar biasa.

4. Trombosis vena dalam  (deep vein thrombosis atau DVT)

Trombosis vena dalam atau deep vein thrombosis adalah kondisi ketika pembuluh darah vena tersumbat oleh bekuan darah. Kondisi ini paling sering terjadi pada area tungkai. DVT tidak boleh dibiarkan tanpa penanganan karena bisa menyebabkan komplikasi serius berupa emboli paru.

5. Iskemia

Iskemia adalah istilah medis yang digunakan jika jaringan tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup, misalnya pada otot jantung. Iskemia pada jantung biasanya disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan satu atau lebih arteri koroner.

6. Stroke

Gangguan pada sistem peredaran darah lainnya adalah stroke. Kondisi ini terjadi saat suplai darah menuju otak terhenti atau terganggung.

Salah satu penyebab stroke adalah adanya sumbatan di pembuluh darah yang mengarah ke otak. Stroke yang disebabkan oleh adanya sumbatan ini dikenal dengan sebutan stroke iskemik.

Gangguan pada sistem peredaran darah tidak dapat dianggap sepele dan perlu ditangani segera. Untuk mencegah terjadinya gangguan pada sistem peredaran darah, Anda dianjurkan menjalani pola hidup sehat, seperti:

  • Rutin berolahraga
  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
  • Membatasi asupan garam
  • Tidak merokok
  • Tidak mengonsumsi minuman beralkohol

Selain itu, Anda juga harus melakukan pemeriksaan kesehatan atau check-up secara berkala ke dokter untuk memastikan tidak adanya gangguan pada sistem peredaran darah atau penyakit lain di dalam tubuh Anda.

 (https://www.alodokter.com/jangan-anggap-sepele-gangguan-pada-sistem-peredaran-darah)